Senin, 26 Oktober 2009

all about Pekanbaru

SEJARAH

Nama Pekanbaru dahulunya dikenal dengan nama "Senapelan" yang pada saat itu dipimpin oleh seorang Kepala Suku disebut Batin. Daerah yang mulanya sebagai ladang, lambat laun menjadi perkampungan. Kemudian perkampungan Senapelan berpindah ke tempat pemukiman baru yang kemudian disebut Dusun Payung Sekaki yang terletak di tepi muara sungai Siak.

Balai Adat

Nama Payung Sekaki tidak begitu dikenal pada masanya melainkan Senapelan. Perkembangan Senapelan berhubungan erat dengan perkembangan Kerajaan Siak Sri Indrapura. Semenjak Sultan Abdul Jalil Alamudin Syah menetap di Senapelan, beliau membangun istananya di Kampung Bukit berdekatan dengan perkampungan Senapelan. Diperkirakan istana tersebut terletak di sekitar Mesjid Raya sekarang. Sultan Abdul Jalil Alamudin Syah mempunyai inisiatif untuk membuat Pekan di Senapelan tetapi tidak berkembang. Usaha yang telah dirintis tersebut kemudian dilanjutkan oleh putranya Raja Muda Muhammad Ali di tempat baru yaitu disekitar pelabuhan sekarang.

Selanjutnya pada hari Selasa tanggal 21 Rajah 1204 H atau tanggal 23 Juni 1784 M berdasarkan musyawarah datuk-datuk empat suku (Pesisir, Lima Puluh, Tanah Datar dan Kampar), negeri Senapelan diganti namanya menjadi "Pekan Baharu" selanjutnya diperingati sebagai hari lahir Kota Pekanbaru. Mulai saat itu sebutan Senapelan sudah ditinggalkan dan mulai populer sebutan "PEKAN BAHARU", yang dalam bahasa sehari-hari disebut PEKANBARU.

Perkembangan selanjutnya tentang pemerintahan di Kota Pekanbaru selalu mengalami perubahan, antara lain sebagai berikut :

  1. SK Kerajaan Besluit van Her Inlanche Zelf Bestuur van Siak No.1 tanggal 19 Oktober 1919, Pekanbaru bagian dari Kerajaan Siak yang disebut District.
  2. Tahun 1931 Pekanbaru masuk wilayah Kampar Kiri dikepalai oleh seorang Controleur berkedudukan di Pekanbaru.
  3. Tanggal 8 Maret 1942 Pekanbaru dikepalai oleh seorang Gubernur Militer disebut Gokung, Distrik menjadi Gun dikepalai oleh Gunco.
  4. Ketetapan Gubernur Sumatera di Medan tanggal 17 Mei 1946 No.103 Pekanbaru dijadikan daerah otonom yang disebut Haminte atau Kota b.
  5. UU No.22 tahun 1948 Kabupaten Pekanbaru diganti dengan Kabupaten Kampar, Kota Pekanbaru diberi status Kota Kecil.
  6. UU No.8 tahun 1956 menyempurnakan status Kota Pekanbaru sebagai kota kecil.
  7. UU No.1 tahun 1957 status Pekanbaru menjadi Kota Praja.
  8. Kepmendagri No. Desember 52/I/44-25 tanggal 20 Januari 1959 Pekanbaru menjadi ibukota Propinsi Riau.
  9. UU No.18 tahun 1965 resmi pemakaian sebutan Kotamadya.
  10. UU No.22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah sebutan Kotamadya berubah menjadi Kota.
Terus Membangun

DEMOGRAFI

Berdasarkan data hasil proyeksi Biro Pusat Statistik pada tahun 2007, jumlah penduduk Pekanbaru sebanyak 779.899 jiwa. Pekanbaru merupakan kota bagi kaum perantau, dimana 65% penduduk kota berasal dari Minangkabau dan 16% berasal dari Jawa.

Peta & Logo Kota Pekanbaru

KECAMATAN


LETAK DAN LUAS

Kota Pekanbaru terletak antara 101°14' - 101°34' Bujur Timur dan 0°25' - 0°45' Lintang Utara. Dengan ketinggian dari permukaan laut berkisar 5 - 50 meter.
Permukaan wilayah bagian utara landai dan bergelombang dengan ketinggian berkisar antara 5 - 11 meter.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 1987 Tanggal 7 September 1987 Daerah Kota Pekanbaru diperluas dari ± 62,96 Km² menjadi ± 446,50 Km², terdiri dari 8 Kecamatan dan 45 Kelurahan/Desa. Dari hasil pengukuran/pematokan di lapangan oleh BPN Tk. I Riau maka ditetapkan luas wilayah Kota Pekanbaru adalah 632,26 Km².


IKLIM

Kota Pekanbaru pada umumnya beriklim tropis dengan suhu udara maksimum berkisar antara 34,1º C - 35,6º C dan suhu minimum antara 20,2º C - 23,0º C.
Curah hujan antara 38,6 - 435,0 mm/tahun dengan keadaan musim berkisar :
  • Musim hujan jatuh pada bulan Januari s/d April dan September s/d Desember.
  • Musim Kemarau jatuh pada bulan Mei s/d Agustus
Kelembapan maksimum antara 96% - 100%. Kelembapan minimum antara 46% - 62%.

Konsep Pembangunan Stadion Rumbai

MOTO DAN SLOGAN

Kota pekanbaru yang dikenal dengan slogan "KOTAKU, KOTAMU DAN KOTA KITA BERTUAH", mempunyai motto: BERSIH, TERTIB, USAHA BERSAMA, AMAN, dan HARMONIS dengan arti:

BERSIH
Bersih lahir, jiwa, rumahtangga, lingkungan pasar, pendidikan, tempat hiburan/rekreasi, jalur hijau dan pusat kesehatan.

TERTIB
Tertib pribadi, keluarga, lingkungan pekerjaan, beribadat, lalu lintas sehingga terwujud warga yang selalu menjunjung tinggi norma kaidah dan peraturan yang berlaku.

USAHA BERSAMA
Keterlibatan kebersamaan dari pemerintah, orpol, ormas, generasi muda, alim ulama, cerdik cendekiawan, seniman dan seluruh lapisan masyarakat dalam berfikir dan berusaha guna mewujudkan pembangunan untuk kesejahteraan rakyat.

AMAN
Rasa tentram setiap pribadi, keluarga, lingkungan masyarakat dan kotanya dari gangguan ancaman dan hambatan dalam berfikir dan berusaha guna menjalankan ibadah dan melaksanakan pembangunan.

HARMONIS
Serasi, seiya sekata, senasib, sepenanggungan saling hormat menghormati.
Setukul bagai palu
Seciap bagai ayam
Sedencing bagai besi
Yang tua dihormati
Yang muda dikasihi
Yang cerdik pandai dihargai
Yang memerintah ditaati.

Masjid Agung An-Nur

PARIWISATA

Berikut tempat-tempat wisata di Pekanbaru yang menarik untuk dikunjungi :

  1. Mesjid Raya dan Makam Marhum Bukit serta Makam Marhum Pekan. Mesjid Raya Pekanbaru terletak di Senapelan, memiliki arsitektur tradisional yang menarik dan merupakan mesjid tertua di Kota Pekanbaru. Mesjid ini dibangun pada abad 18 dan sebagai bukti Kerajaan Siak pernah berdiri di kota ini pada masa pemerintahan Sultan Abdul Jalil Muazzam Syah dan Sultan Muhammad Ali Abdul Jalil Muazzam Syah sebagai sultan keempat dan kelima dari Kesultanan Siak Sri Indrapura. Di areal Mesjid terdapat sumur yang mempunyai nilai magis untuk membayar zakat atau nazar yang dihajatkan sebelumnya. Dalam areal kompleks mesjid juga terdapat makam Sultan Marhum Bukit dan Marhum Pekan sebagai pendiri kota Pekanbaru. Marhum Bukit adalah Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah (Sultan Siak ke-4) memerintah tahun 1766 – 1780, sedangkan Marhum Bukit sekitar tahun 1775 memindahkan ibukota kerajaan dari Mempura Siak ke Senapelan dan beliau mangkat tahun 1780.
  2. Balai Adat Riau terletak di Jl. Diponegoro. Dibangun dan didesain dengan variasi warna dan ukiran motif yang bercirikan khas Melayu. Balai adat ini dibangun untuk berbagai kegiatan yang berkaitan dengan adat resmi Melayu Riau. Arsitekturnya yang khas melambangkan kebesaran budaya Melayu Riau. Bangunan terdiri dari dua lantai, di lantai atas terpampang dengan jelas beberapa ungkapan adat dan pasal-pasal Gurindam Dua Belas karya Raja Ali Haji. Di kiri dan kanan pintu masuk ruangan utama dapat kita baca pasal 1 - 4, sedangkan pasal 5 – 12 terdapat di bagian dinding sebelah dalam ruangan utama.
  3. Taman Rekreasi Danau Buatan Lembah Sari berlokasi di Kecamatan Rumbai. Limbungan adalah danau buatan berupa bendungan irigasi terletak kurang lebih 10 kilometer dari kota Pekanbaru.
  4. Kolam Pancing Alam Mayang, merupakan tempat pemancingan ikan yang berlokasi di km 8 Jalan Harapan Raya, Kelurahan Tangkerang Timur, Kecamatan Bukit Raya. Tersedia tiga buah kolam dengan luas keseluruhannya 18.560 meter dan berbagai jenis ikan seperti ikan gurami, lemak, nila, dan sepat siam.
  5. Museum Sang Nila Utama terletak di Jalan Jendral Sudirman. Museum ini menyimpan berbagai koleksi benda-benda seni, budaya dan bersejarah propinsi Riau. Tidak jauh dari dari museum ini terdapat satu bangunan khas dengan arsitektur Melayu yaitu Gedung Taman Budaya Riau, dimana gedung ini digunakan sebagai tempat untuk pagelaran berbagai kegiatan budaya dan seni Melayu Riau, dan kegiatan-kegiatan lainnya.
  6. Dekranasda Riau, terletak di ujung Jalan Sisingamangaraja, merupakan pusat cinderamata Riau terlengkap di Pekanbaru. Segala macam aksesoris dapat dijumpai seperti busana Melayu, batik Riau, kain tenun dan songket, berbagai kerajinan kayu dan lain-lain.
  7. Mesjid Agung An-Nur merupakan mesjid Propinsi dengan bentuk bangunan yang menarik, dilengkapi tiang besar dan tinggi melambangkan kebesaran-Nya. Mesjid ini terletak di pusat kota Pekanbaru, mempunyai fasilitas lengkap sebagai Islamic Centre serta dilengkapi taman yang indah dan luas.
  8. Bandar Seni Raja Ali Haji (Bandar Serai) berlokasi di Jl. Jendral Sudirman, tidak jauh dari kawasan bandar udara Sultan Syarif Kasim II (SSK II). Tempat dibangun untuk penyelenggaraan MTQ Nasional ke XVII, tahun 1994 yang lalu. Pada tahun 2007 disini dilaksanakan pergelaran FFI yang bertempat di pentas seni Idrus Tintin.
  9. Taman Puteri Kaca Mayang berlokasi di Jl. Jendral Sudirman Pekanbaru, tepatnya di depan kantor walikota Pekanbaru. Taman Puteri Kaca Mayang ini merupakan tempat rekreasi keluarga yang berada di jantung kota Pekanbaru.
  10. Di Pekanbaru terdapat Lapangan Golf yang tersebar di beberapa tempat, antara lain :
  • Pekanbaru Golf Course Country Club, di Kubang, Kulim
  • Simpang Tiga Golf Course, di Komplek AURI
  • Rumbai Golf Course, di Komplek IKSORA Rumbai
  • lapangan golf labersa

Sumber: pekanbaru.go.id / id.wikipedia.com

0 komentar:

Posting Komentar