Minggu, 25 Oktober 2009

tenang disaat sulit

Saat Confusius berkelana melewati banyak daerah di Tiongkok, dia kehabisan bekal di daerah Chen dan Chai. Menghadapi kesulitan itu, ia tetap memainkan musik dan mengkomposisi nada dan bernyanyi.

Muridnya Zi Lu berkata, "Mengapa Anda masih bernyanyi dalam kesulitan ini?" Confusius tidak menjawabnya sampai ia menyelesaikan lagunya. Dia kemudian berkata, "Zi Lu, dalam kondisi ini, orang yang mulia memainkan musik untuk mengeliminasi keangkuhannya, dan orang yang jahat memainkan musik untuk mengeliminasti rasa takutnya. Apakah kamu mengikuti saya tanpa sungguh-sungguh mengetahui saya? Confusius memberikan dia perisai dan memintanya menari menggunakan perisai itu. Setelah menari sebanyak dua kali, Zi Lu menjadi tenang.

Muridnya yang lain, Zi Gong berkata, "Kultivasi Anda sudah mencapai tingkat yang sangat tinggi, itulah mengapa orang biasa tidak mudah memahaminya. Bisakah Anda menurunkan kriteria sedikit?" Confusius berkata, "Zi Gong, seorang petani yang baik sangat pandai bercocok tanam, tapi ini bukanlah jaminan bahwa ia dapat memperoleh panen yang memuaskan. Seorang perajin dapat melakukan pekerjaan yang hebat, tapi ini juga bukan jaminan bahwa semua orang suka dengan hasil karyanya. Orang yang mulia melakukan kultivasi yang lurus dan berharap semua orang bisa mengikuti jalannya dan prinsip-prinsip tingkat tinggi, dapatkah ia menurunkan standar hanya untuk menyenangkan manusia dunia? Bila Anda menyerah dalam jalan ini dan hanya berpikir bagaimana supaya dapat diterima setiap orang, ini dikarenakan tujuanmu tidak tinggi."

Yan Hui berkata, "Kultivasi Anda sudah mencapai tingkat yang sangat tinggi, itulah mengapa orang biasa tidak mudah memahaminya. Walaupun demikian, Anda masih berusaha sebaik mungkin untuk memperkenalkan jalur lurus dan menyelamatkan orang dengan welas kasih. Meskipun Anda menghadapi banyak kesulitan dan banyak orang sulit menerima Anda karena rasa iri hatinya, namun hal itu tidak mempengaruhi Anda. Justru ini tepat adalah pertanda bahwa jalan yang Anda tempuh adalah berharga. Hanya orang yang mulia yang dapat tidak tergerak hatinya dalam situasi apapun. Alangkah sayangnya orang yang tidak meneruskan kultivasi ini. Adalah kesalahannya sendiri apabila kita sudah memberitahu orang-orang tentang jalan ini dan mereka tidak bisa menerimanya. Confusius menyetujuinya dan berkata, "Sungguh tepat anda mempunyai pemikiran itu."

Pada saat itu, angin sepoi-sepoi menyebarkan wangi bunga. Confusius mengikuti wangi bunga tersebut dan menemukan taman anggrek biru di lembah tersembunyi. Mereka sangat cantik dan elegan. Mereka tumbuh tanpa diketahui siapapun, tapi wangi mereka menyebar jauh. Confusius berkata pada murid-muridnya, "Anggrek biru hidup di lembah tersembunyi. Mereka tidak berhenti berbunga dan menyebarkan keharumannya meskipun tidak ada yang mengetahui. Mereka tidak mengubah kriterianya dalam situasi apapun. Mereka lurus, kuat dan murni. Mereka sungguh mulia!" Lalu Confusius menuangkannya dalam tulisan, "Menyanjung Anggrek" dan mengkomposisi sebuah nada. Murid-muridnya semua terinsiprasi olehnya.

Confusius melanjutkan, "Prinsip dari menghadapi kesengsaraan adalah seperti sebuah proses menghadapi musim dingin yang berat untuk menyongsong musim semi yang hangat. Hanya orang dengan kebaikan hati yang dapat memahaminya. Yang lain tidak bisa memahaminya." Zi Gong berkata, "Mengapa beberapa orang tidak dapat memahaminya?" Confusius berkata, "Orang yang tidak memiliki tujuan adalah berpandangan pendek. Mereka tidak dapat mempercayai apapun yang tidak bisa dilihat oleh mata. Namun, orang yang memiliki tujuan mulia dan kebaikan hati tidak akan tergerak oleh lingkungan mereka karena mereka punya prinsip di dalam hati mereka. Oleh karenanya, mereka berpandangan jauh ke depan dan bijaksana. Seringkali mereka melatih kesabaran dalam menghadapi kesengsaraan, yang mana menjadikan kesengsaraan itu bermanfaat untuk melatih mereka." Murid-muridnya semua merasa dibesarkan hatinya oleh Sang Guru, dan hari berikutnya masalah mereka terselesaikan.

Confusius secara terus menerus mengikuti prinsip tingkat tinggi sepanjang hidupnya. Dia menyebarkan "Mengikuti prinsip surga dan jalan lurus serta belas kasih, " "Usahakan yang terbaik dan mengikuti perintah Tuhan". Seorang yang bijaksana memiliki kebulatan tekad dan percaya penuh dengan apa yang dilakukannya. Orang yang mulia memiliki tujuan mulia dan berani menjaga kebenaran, mengambil tanggung jawab sosial dan memiliki misi, mereka dapat menyadarkan orang banyak dengan belas kasih mereka.

Sumber: www.harimau-besi.com

0 komentar:

Posting Komentar